PEMBINAKU PAHLAWANKU

Oleh: Dindin Syahyudin

 

Mpu demikian kami para anak didik nya biasa memanggil beliau, ini karena ketokohan dan segudang ilmu serta pengalaman kepramukaan yang dimilikinya memang berada diatas rata-rata para tokoh kepramukaan lain di kwarcab Garut. Beliau  lahir di Jakarta pada tanggal 07 April 1952, dengan nama lengkap Teddy Budiman artinya saat ini beliau sudah menempuh 70 tahun perjalan kehidupan. Tetapi pepatah Inggris berkata “ Age is just a number” yang menunjukkan usia tidak akan bisa menghalangi beliau untuk terus berkarya untuk Gerakan  Pramuka yang telah beliau geluti sejak 21 April 1960 saat beliau masih bocah dahulu.

Kiprah beliau  di Gerakan Pramuka banyak tak berbilang. Mulai dari pelatih dalam kegiatan resmi pusdiklatcab atau pun permintaan pemberiaan materi pada acara silaturami atau temu kangen para insan penggiat gerakan pramuka baik dari lingkungan kwarcab Garut ataupun dari pihak lain di luar kabupaten Garut atau bahkan dari luar jawa barat telah beliau lakukan. Beliau berkeliling dari satu gudep ke gudep lain, kwarran ke kwarran yang lain, kwarcab ke kwarcab yang lain menunjukkan betapa beliau adalah sosok yang diidolakan oleh banyak anggota pramuka di kwarcab garut dan daerah-daerah yang lainnya. Belum lagi pengaruh positif yang beliau alirkan kepada kami membuat kami mulai mengikuti jejaknya. Banyak guru dan aktivis lain yang kemudian memilih untuk berbhakti di gerakan pramuka. Saya salah satu dari mereka yang di bina dari nol sampai sekarang bisa berkiprah baik di kwarran sebagai wakil ketua, di kwarcab sebagai andalan Orgakum dan salah seorang staff pelatih di pusdiklatcab kandaga sinatria kwarcab garut pun tak lepas dari tangan dingin dan keterampilan beliau memberikan dukungan kepada mereka yang mau belajar menambah ilmu dan keterampilan.

Sebagai pelatih pembina pramuka senior, beliau telah menempuh pendidikan orang dewasa mulai dari KMD, KML, KPD dan terakhir KPL belum lagi pendidikan non formal lainnya berbuah banyak penghargaan dari gerakan kepramukaan berupa Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD) mulai dari lencana pancawarsa I-IX, Dharma Bhakti dan lencana melati sudah beliau terima sebagai wujud penghargaan negara akan jasa-jasa beliau. Penghargaan itu berasal pula dari PMI yang mengapresiasi capaian luar biasa beliau dalam bidang kemanusiaan berupa donor darah aktif yang telah memasuki angka dua ratus (200) kali selama kurang lebih 53 tahun. Hal ini menempatkan beliau pada posisi nomor satu di Kab. Garut, nomor dua di tingkat provinsi Jawa Barat serta peringkat ke empat tingkat nasional. Hal tersebut menyebabkan beliau di undang untuk menghadiri kegiatan palang merah internasional (Red Cross) di Jenewa (Swiss) sesaat sebelum Covid 19 memporakporandakan rencana beliau untuk bisa berkumpul dengan sesama penggiat donor danah internasional. Hal tersebut membuat saya menjadikan beliau sebagai sosok pembina dan pelatih idola sekaligus pahlawan bagi saya.

Saat ini beliau menghabiskan waktu senggangnya dengan mealtih dan mengurus kedai Tri Satya yang menyediakan perlengkapan kepramukaan yang sesuai peraturan yang ditetapkan oleh kwartir nasional. Saya berdoa beliau senantiasa sehat dan panjang umur untuk terus mengabdi kepada tanah air melalui Gerakan Kepramukaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUTORIAL QUIZ DENGAN APLIKASI ISPRING DAN WONDERSHARE QUIZ CREATOR

NOTEBOOK SAYA

JAWABAN UTS DASAR-DASAR MULTIMEDIA