MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
MULTIMEDIA
DALAM PEMBELAJARAN
Oleh: Dindin Syahyudin
Pengajar di SMP Negeri 5 Tarogong Kidul Garut &
Anggota Persatuan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (PORTADIN) Cabang Kabupaten Garut.
I.
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi sudah mencapai tingkat yang menakjubkan akhir-akhir ini. Teknologi
sudah mendominasi berbagai sektor kehidupan manusia. Seluruh ruang-ruang
kehidupan kita sudah dimasuki oleh pengaruh teknologi.
Sektor
pendidikan pun tak luput dari pengaruh teknologi. Berbagai macam aplikasi
pendidikan dengan mudah kita jumpai dan dapatkan. Proses pembelajaran semakin
dinamis dan menarik dengan bantuan teknologi. Pemahaman dan penghayatan belajar
siswa pun menjadi lebih meningkat. Para pendidik pun banyak dibantu dan
dipermudah dalam proses penjelasan materi terutama materi-materi yang sulit
digambarkan atau dibawa objeknya langsung kedalam kelas. Melalui teknologi,
suasana pembelajaran diharapkan menjadi lebih mudah dan terarah.
II.
Pembahasan.
a. Pengertian
Multimedia Pembelajaran
Multimedia
diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media
atau perantara. Dilihat adri unsur-unsur yang bisa disajikannya, multimedia bisa
diartikan dengan gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video
dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Sedangkan
pembelajaran dalah sebuah adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan tertentu (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
Melihat pengertian diatas maka media pembelajaran bisa diartikan sebagai
alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan
peserta didik sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang menarik dan bermakna. Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Sedangkan menurut National Education Associaton(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
b. Manfaat
Multimedia Dalam Pembelajaran.
Seperti sudah disinggung dibagian awal artikel ini
jika teknologi telah memberi pengaruh yang luar biasa terhadap berbagai aspek
kehidupan termasuk didalamnya memberi sentuhan pengembangan dalam bidang
pendidikan melalui lahirnya multimedia pembelajaran yang diakui atau tidak
telah memberi terobosan yang mengagumkan pada bagaimana materi pembelajaran
bisa disampaikan kepada peserta didik secara lebih efektif dan lebih menarik. Dalam pembelajaran bahasa Inggris pun multimedia sangat membantu proses pembelajaran karena suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Berikut contoh gambar animasi pelajaran bahasa inggris:
Diambil dari : https://www.google.co.id/search?safe.
Materi pembelajaran yang biasanya disampaikan secara
konvensional dengan bantuan kapur atau Spidol dan papan tulis berganti menjadi
tampilan digital yang lebih menarik dan memberikan pengalaman baru bagi peserta
didik.
Haryadi, 2005:13 menyebutkan beberapa manfaat atau
keunggulan multimedia pembelajaran sebagai berikut:
1. Memperbesar
benda-benda yang sangat kecil seperti kuman, bakteri, dll.
2. Memperkecil benda-benda yang sangat besar yang tidak
mungkin dihadirkan kesekolah seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3. Menyajikan
benda atau peristiwa yang kompleks,
rumit dan berlangsung cepat atau lambat seperti sistem tubuh manusia, cara
kerja mesin, peredaran planet, dll.
4. Menyajikan
benda atau peristiwa yang jauh seperti bulan, bintang, salju, dll.
5. Menyajikan
benda atau peristiwa yang berbahaya seperti letusan gunung berapi, racun, dll.
6. Meningkatkan
daya tarik dan perhatian peserta didik.
Berikut ini adalah contoh video multimedia pembelajaran bahasa inggris:
c. Manfaat
Multimedia Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Manfaat
teknologi multimedia pembelajaran yang begitu mempesona tentu saja tidak boleh
hanya dinikmati oleh golongan tertentu saja dalam hal ini untuk peserta didik
dan anak-anak yang normal semata. Teknologi multimedia pembelajaran juga harus
bisa diakses dan nikmati oleh anak-anak kita yang dikategorikan sebagai
anak-anak berkebutuhan khusus atau anak-anak disabilitas. Karena sejatinya
ketika teknologi multimedia pembelajaran bisa membantu anak-anak kategori
normal mengoftimalkan potensi belajarnya maka anak-anak berkebutuhan khusus
tentu memiliki kepentingan yang sama atau bahkan berharap lebih banyak terhadap teknologi untuk membantu
mereka dalam belajar dan mengembangkan potensi dirinya.
Penulis
yang beberapa tahun ini berkumpul dengan mereka yang bekebutuhan khusus sangat
sadar dan faham jika pengembangan teknologi multimedia pembelajaran untuk
kelompok ini tidak sesederhana untuk teman-temannya yang normal karena
anak-anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam mencerna dan memahami
informasi. Hal ini kemudian dipersulit dengan dengan kondisi kekhususan mereka
yang beragam. Ada yang berkebutuhan khusus diarea mata, telinga, wicara dan
gangguan mental. Ini yang menyebabkan teknologi tidak bisa serta merta diberikan
kepada mereka tanpa dilakukan asas kemanfaatannya untuk mereka.
Sebelum
kita membicarakan apa saja jenis dan manfaat multimedia pembelajaran bagi
anak-anak yang berkebutuhan khusus, terlebih dahulu kita harus mengetahui
definisi dan jenis kekhususan yang
mereka alami.
Frieda
Mangunsong dalam buku “Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus”,
2009:4 menyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus atau anak kuar biasa adalah
anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam; ciri-ciri mental,
kemampuan sensorik, fisik dan neuromaskular, prilaku sosial dan emosional,
maupun kombinasi dua atau lebih dai hal-hal diatas.
Adapun
jenis-jenis anak berkebutuhan khsusus yang paling banyak mendapat perhatian
guru atau terapis menurut Kauff dan Hallahan (dalam Bandi’ 2006) antara lain
tunagrahita, kesulitan belajar (learning
disability), Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD), tunawicara, tunanetra, autis, tunadaksa dan
anak berbakat (Gifted ). Berikut ini contoh gambar kebersamaan Anak-anak berkebutuhan khusus:
https://www.google.co.id/search?safe
d. Strategi
E-learning (multimedia) Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (Disampaikan oleh
Kuswari Hernawati, M.Kom Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
kuswari@uny.ac.id pada Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika di Yogyakarta, 3 Desember 2011).
1. Strategi
Elearning untuk siswa Tuna Netra :
Karena
tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses
pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra
pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan
pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat
taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar
timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang bersuara adalah tape
recorder dan perangkat lunak Screen Reader antara lain JAWS, Thunder, yang
digunakan untuk mengubah teks yang ada pada layar monitor menjadi suara.
2. Strategi
Elearning untuk siswa Tunarungu :
Pra
Tunarungu menggunakan bahasa media komunikasi khusus yang dikenal sebagai
bahasa isyarat untuk menyampaikan dan menerima informasi. Oleh karena itu,
E-learning bagi para Tunarungu harus menggunakan bahasa isyarat sebagai
interfacenya, baik diperagakan dalam video (information over video) ataukah
hanya simbol-simbol berupa gambar-gambar ekspresi yang berfungsi sebagai bahasa
isyarat.
Tahun
2010, TELKOM RDC bekerjasama dengan Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Tuna
Rungu Indonesia (FNKTRI) melakukan pengembangan lebih lanjut dalam bentuk
sebuah aplikasi dan portal yang diberi nama i-CHAT (I Can Hear and Talk),
Aplikasi tersebut dibuat dalam dua mode yaitu mode offline, dimana user harus
melakukan instalasi program pada komputernya dan mode online di mana user dapat
menjalankan aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id.
3. Strategi
Elearning untuk siswa Tuna Grahita, Tuna Laras :
Media
yang digunakan dalam pembelajaran dapat berupa video atau animasi yang menarik
yang memenuhi beberapa hal, diantaranya menggunakan suara lembut untuk memberikan arah, memutar musik lembut
(misal sebagai backsound media), menggunakan urutan gambar untuk membuat
petunjuk melakukan sesuatu. Secara
fisik, siswa Tuna Grahita, Tuna Laras diasumsikan dapat mengoperasikan komputer
sebagaimana siswa biasa, yang perlu diperhatikan adalah bahwa media yang dibuat harus disesuaikan
dengan tingkat kemampuan, IQ, karakteristik dari siswa. (Wikipedia.org)
4. Strategi
Elearning untuk siswa Kesulitan Belajar :
Untuk
siswa dengan gangguan motorik/koordinasi gerak, jika tidak ada orang lain yang
mendampingi dalam proses pembelajaran dengan elearning, media yang cocok
digunakan adalah yang tidak memerlukan interaktifitas misalnya dapat berupa
video pembelajaran, kecuali jika media yang dirancang dapat menerima input
berupa suara. Penelitian Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNESA.
Berikut contoh video pembelajaran untuk anak disabilitas yang merupakan Dokumentasi Penelitian Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya tahun 2017.
Diambil dari Apl. You tube
III. Kesimpulan
Multimedia pembelajaran yang
berbasis teknologi befungsi untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran.
Dia bersifat universal artinya harus bisa digunakan oleh berbagai kalangan
dalam hal ini bisa digunakan oleh peserta didik yang berkategori normal maupun
oleh peserta didik yang dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus (ABK).
Untuk
menjamin terselenggaranya penggunaan multimedia berbasis teknologi maka guru
lebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis kebutuhan khusus yang disandangnya baru
setelah itu menentukan strategi pembelajaran dan multimedia yang akan dicoba.
IV.
Ucapan Terima Kasih
Dibagian akhir artikel ini
izinkanlah penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada saya untuk bisa
menyelesaikan artikel tentang multimedia dalam pembelajaran. Terutama kepada
Bapak DR. H. Hudiana Hernawan, M.Si. selaku pengajar mata kuliah dasar-dasar
multimedia yang telah sudi memberikan arahan terkait tugas penulisan artikel
ini.
Akhirnya
hanya kepada Alloh SWT penulis labuhkan segala syukur yang atas perkenan-Nya
sehingga penulisan ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
V.
Daftar Pustaka
ejournal.sps.upi.edu/index.php/edusentris/pages/view/pedomanpenulisan
rangkumanpustaka.blogspot.com
/2017/04/multimedia-pembelajaran-menurut-ahli.html?=1
scdc.binus.ac.id/himsisfo/2016/10/pengertian-multimedia-menurut-
para -ahli/
ilhamagusmayadi is
blogdpot.com/2017/01/jurus-jurus-anak-berkebutuhan-khusus.html?m=1
https://paud anak bermain belajar.
Blogpots.com/2015/11/klasifikasi – anak -
berkebutuhan-khusus-html?=1
Komentar
Posting Komentar